Di Indonesia saat ini terdapat 56.539.558 pelaku UKM di Indonesia yang terdiri dari UKM Mikro, UKM Kecil, UKM Menengah dan UKM Besar, secara detail dapat dibagi menjadi UKM Mikro jumlahnya 55.856.175 (99.8%) menyerap tenaga kerja sebesar 99.859.517 orang atau rata2 1.7 orang/UKM, UKM Kecil jumlahnya 629.418 (1.1%) menyerap tenaga kerja sebesar 4.535.970 atau rata2 7.2 orang per UKM, UKM Menengah jumlahnya 48.997 (0.1%) menyerap tenaga kerja sebesar 3.262.023 atau rata2 66.5 orang per UKU, UKM Besar jumlahnya 4.968 (0.01%) menyerap tenaga kerja sebesar 3.150.645 atau rata-rata 634.1 orang per UKM. Tidak semua UKM Menengah & Besar 'sudah siap' bersaing dgn brand/produk luar. Hanya mrk yg konsisten membangun Brand. Potensi indonesia dari sisi penduduk luar biasa. Jumlah penduduknya yang besar, pertumbuhan ekonomi yang baik, situasi keamanan menjadi modal, karena itu Kita harus bisa membuat ukm lokal agar menjadi raja lokal tiap daerah. Secara lokal kita perkuat ukm menjadi raja lokal untuk mempersiapkan diri ditahun 2015 yang akan diberlakukan #afta2015, afta adalah pembentukan kawasan asean menjadi kawasan bebas bea masuk produk. Hal ini membuat kawasan asean menjadi kawasan berikat tanpa bea, MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Penguatan UKM tidak hanya dari sisi manajemen dan ketahanan daya saingnya, tapi juga mengenai produk dan pengembangannya. Disini kita harus bersinergi dng kampus yg ada. Kampus adalah tempat untuk berkembangnya teknologi. Selama ini banyak teknologi yang hanya terbatas dijurnal ilmiah saja, tanpa ada kelanjutannya atau pengembangannya. Padahal salah satu fungsi dari teknologi adalah memberi tambahan peningkatan peradaban bagi masyarakat. Jika teknologi bisa diaplikasikan tak hanya sampai skala laboratorium tapindikembangkan hingga tercapai skala dan nilai ekonominya, maka akan sangat berguna bagi masyarakat yang terus berkembang seperti kita, tdk berhenti di tingkat ilmiah tapi juga skala ekonomisnya. Jika skala ekonomis bisa dicapai akan sangat membantu #sinergikampusdanukm. Hubungan antara mutualisme antara pemilik teknologi dlm hal ini kampus dan ukm sebagai katalisatornya dapat bersinergi secara utuh. Maka saatnya kita mendorong kampus utk mengembang teknologi ekonomis dan bersinergi dengan ukm#sinergikampusdanukm. Sinergi ini akan menguntungkan banyak pihak.
1. Pihak pengembang teknologi / kampus, secara teknologi yg termanfaatkan akan membawa nilai identitas dan idealismenya.
2. Penyebar/katalisatornya, dalam hal ini UKM, akan membawa nilai ekonomis yang bisa mendatangkan keuntungan dan memperkuat perekonomian wilayah menjadi lebih baik.
3. Masyarakat umum yang dapat menikmati teknologi hingga dapat lebih meningkatkan kebaikan hidup, baik dari sisi pangan, sandang, papan, baik produk maupun jasa.
Tapi kita harus memulainya....sekarang atau sangat terlambat.
Sinergi kampus dan ukm ini memang bukan juga hal yg mudah, ada beberapa titik kritis yang saya lihat.
1. Pihak penemu, pengembang dan lembaganya / kampus membutuhkan dana utk melakukannya, proses penemuan dalam skala laboratorium, kemudian mengembangkannya hingga mencapai skala ekonomis membutuhkan biaya.
2. Ukm yang bersinergi harus memiliki kemampuan utk membuat dan membantu pihak penemu dan pengembang agar mengetahui skala ekonomis dan situasi pasar yang ada.
3. Butuh lembaga yang menjembatani itu, agar masing-masing pihak bisa menjalankan fungsinya dengan baik hingga target atas fungsi keduanya bisa selalu berjalan baik.
Dari 3 hal yang menjadi kendala tadi bisa disimpulkan bahwa kendala meliputi budgeting, kapasitas, kemampuan dan organisasi. Saya coba tawarkan kemungkinan penyelesaian atas problem tadi.
1. Budgeting, dana yang akan digunakan, yang memungkinkan adalah mengajak BUMN yang berkepentingan utk bisa bekerja sama lewat program CSR (Corporate Social Responsibility). Dalam hal ini yang berkepentingan atas alur ini adalah perbankan Mandiri, BNI, BRI adalah corporate yg tepat. Budgeting itu bisa dialokasikan utk biaya penemuan, pengembangan serta penyiapan UKM dan proyeksi marketingnya.
2. Kapasitas, ini meliputi :
A. kesiapan UKM untuk melakukan proses distribusi dengan tingkat keekonomian yang wajar, karena target berikutnya adalah produk yg dihasilkan bisa dinikmati hingga kalangan bawah.
B. Kapasitas penemu dan pengembangan, diharapkan bisa ditingkatkan,hingga menghasilkan teknologi atas barang dan jasa yg baik serta berkembang.
3. Organisasi, disini saya melihat bahwa KOPERASI adalah organisasi yang pas, jika dikelola secara profesional oleh para profesional dalam bidangnya maka KOPERASI adalah organisasi badan usaha yang cocok.
No comments:
Post a Comment