Kota yang kami datangi sebagai kota pertama yang kami jalani dalam "perjalanan suci" kami adalah "New York", kependekan dari "New Yorkarto Hadiningrat" :D.
Sebuah kota yang luar biasa, ketika kebudayaan, perekonomian, kreativitas, dan birokrat bekerjasama dalam lingkung daerah Istimewa yang memang Istimewa, yogyakarta selalu bisa membuat kita jatuh cinta,,,,tidak hanya sekali,,,tapi bekali-kali. Then we're fall in love again to come over.
Banyak sudut pandang yang bisa membuat kita belajar dan fall in love,,,over,,and over again.
Satu hal yang sy ingin berbagi dengan anda adalah "UKM".
Yogyakarta memiliki etika utk melakukan kreatifitas dalam menjalani ekonomi kreatif. Tidak hanya dengan hasil produk kreatifnya,tapi juga etika-nya,,,,kami menghadapi suatu lingkungan yg mendukung utk terjadi-nya transaksi melalui proses tawar menawar yang santun,,apabila sdh repot memilih dan tidak mendapat kecocokan, pedagang akan bilang, harga-nya ya segitu mas,,kalo mau monggo, kalau tidak ya tidak apa2,,,,
Dengan intonasi yg terjaga,membuat suasana nyaman terasa (walau kadang2 kaum pembeli perempuan membuat penawaran2 yg sulit :D)
Itu dari sisi etika, dari sisi harga dan motif kreatif,,,,
Sebaran model dan jenis barang hampir merata diseluruh wilayah ,,,,dikota,,daerah wisata,,,,ada motif yg umum dan ada motif yg khas daerah, dengan kisaran harga yg tidak berbeda jauh.
Apa yg bisa saya ambil kesimpulan dlm hal ini,yaitu
-kreatifitas utk membuat brand tertentu daerah
-membuat brand itu milik yogya,bukan si a atau si b
-jaringan distribusi yg kuat di hampir merata diseluruh daerah wisata
-harga yg kompetitif dan ragam jenis produk yg menarik
Apa yg membuat atmosfer itu bisa terbentuk ?
Itu pertanyaan menggelitik saya, dan saya mengamati dlm proses "perjalanan suci" kami, hasilnya adalah
-kekuatan berbagi diantara pengusaha (produsen-pedagang)
-support pemerintah daerah yang terasa luar biasa dalam mengayomi warga-nya
Berita terakhir dr kompas.com tgl 2 januari 2012,,pemerintah yogya sedang mempersiapkan lembaga keuangan mikro yg akan mensupport ukm dengan modal awal sekitar 50 milyar !!!
Akhir tahun kemarin solo dinobatkan oleh Bank Indonesia sebagai kota yg paling support UKM (kalo gak salah ingat ya).
Kapan Bogor bisa ?,,,saya yakin bisa, justru pertanyaannya kenapa tidak bisa ?
Bogor punya kawasan jembatan merah dan sukasari yang bisa dibuat wisata belanja dengan "attitude kolonial" seperti malioboro.
Tinggal niat kita utk bersama2 merapikan tempat,,,dan bekerjasama dengan pemerintah kota utk menjadikan bogor kota yang bisa membuat wisatawan datang,,,,and fall in love all over again,,,,siap !!
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment